Jalan-Jalan Yu: Gallery Don Antonio Blanco Ubud

Written By Kang Soegie on Minggu, 24 Maret 2013 | 18.09

MENGINTIP STUDIO ANTONIO BLANCO

Buat pecinta seni rupa, kota Ubud adalah surga. Di sini selain gudangnya kerajinan pahat dan patung, juga banyak berdiri galeri yang memajang lukisan-lukisan indah khas Bali. Salah satunya adalah galeri karya-karya maestro terkenal Antonio Blanco yang tersimpan rapi di museumnya yang bernama The Blanco Renaissance Museum.

Sudah lama saya berniat mengunjungi galeri pelukis kelahiran Spanyol yang kemudian menjadi penduduk Bali dan menikahi penari terkenal, Ni Rondji. Lukisannya dikenal memiliki goresan yang indah meski banyak juga yang menilai karya-karyanya bersifat vulgar.

Museum Blanco menempati areal yang luas dan asri. Saat memasuki kompleks museum, kami disambut dengan welcome drink dan suguhan aneka burung seperti kakatua dan jalak Bali yang lincah dan jenaka.

Kemudian di hadapan kami berdiri bangunan megah yang memajang koleksi-koleksi Antonio Blanco. Rupanya pengunjung dilarang mengambil gambar di sini, sehingga saya pun segera memasukkan kamera dan sibuk mengamati gambar dan keterangan di bawahnya. Rupanya Antonio Blanco adalah pemuja wanita Bali. Hal ini nampak jelas dalam sebagian besar lukisannya yang rata-rata menampilkan kecantikan dan keanggunan wanita. Lukisan bercat minyak ini menggambarkan wanita Bali dengan dandanan zaman dahulu yang memperlihatkan bagian atasnya dan pose-pose lainnya yang sensual. Tak heran apabila pelukis ini dinilai sebagian orang sebagai pelukis yang kontroversial dan cenderung erotis.

Lukisan-lukisan ini terpajang rapi di lantai satu dan lantai dua. Sedangkan lantai paling atas dibiarkan kosong untuk menikmati pemandangan Ubud.

Setelah menuruni tangga kami menuju samping museum yang merupakan studio Antonio Blanco dan puteranya yang juga seorang pelukis, Mario Blanco. Di sini kita dapat mengenal sosok Antonio Blanco lebih dalam, sosoknya dari kecil hingga dewasa. Lukisan-lukisan repro di sini seperti yang ada di atas namun di sini pengunjung boleh memotretnya. Ada pula kuda-kuda untuk melukis sehingga pengunjung bisa berpura-pura melukis semahir Antonio Blanco.

Sumber : http://adirafacesofindonesia.com/article.htm/1187/Mengintip-Studio-Antonio-Blanco

0 komentar:

Posting Komentar