Prakata : "Kalau yang setia naik angkot, kemana-mana mempergunakan jasa angkot, orang-orang menyebutnya dengan sebutan ANGKOTERS , nha kalau pejalan kaki sejati, sebutannya apa ya ? entahlah... Kang Soegie tidak PAHAM , hehehe :-p "
Hidup memang penuh pilihan. Semuanya pasti meyakini hal itu. Selama kita hidup, selama itulah kita selalu dikasih pilihan untuk memilih cara dan bagaimana kita menjalani hidup. Tuhan sungguh Maha Pemurah dan Maha Adil, kita semua diberi pilihan untuk menjalani kehidupan. Mau kemana, mau bagaimana, terserah, yang penting setelah kita menentukan pilihan, mau gak mau kita harus menerima semua konsekwensi apapun dari pilihan yang kita ambil.
Dan dari semua pilihan , inilah pilihan yang Kang Soegie ambil... sebagai PEJALAN KAKI SEJATI :-)
Kita pasti mahfum, dari semua pilihan yang tersedia, pasti kita memilih apapun sesuai dengan kondisi dan keadaan hidup yang kita jalani. Kalau kita memilih apa yang tidak sesuai, Insya Allah, hidup kita akan terseret-seret pastinya. Dan dengan segala pertimbangan yang ada, maka Kang Soegie memilih sebagai PEJALAN KAKI... :D
Menjalani diri sebagai Sang Pejalan Kaki , di kota metro disebuah pulau yang terkenal dengan kepariwisataannya, sebetulnya cukup terpaksa Kang Soegie ambil sebagai option dalam menjalani hari-hari. Kenapa terpaksa ? yach, karena disini tidak tersedia public transport yang namanya ANGKOT. Ups, sorry... tersedia sich, tapi jarang dan agak sulit mendapatkannya. Tidak semua jalur, terjangkau oleh angkutan yang namanya ANGKOT itu. Public Transport yang banyak tersebar dan mudah didapatkan hanyalah TAXY ARGO. Tinggal telepon operator, nunggu bentar, datang dach. Tapi kalau kemana-mana naik Taxy, walah, walah, walah, bisa bangkrut betul-betul donk Kang Soegie.
Orang yang super kaya ajah pastinya kemana-mana, ngehindari untuk naik Taxy.. --ya iyalah, kan mereka pasti punya mobil dan sopir, hehehehe-- , apalagi Kang Soegie. Belagu bener, kalau sampai kemana-mana pakai jasa Taxy.
Ada juga "OJEK" , tapi sama seperti halnya TAXY , agak berat diongkos... walaupun pastinya tidak semahal TAXY :-)
Jadi seorang Pejalan Kaki disini, kalau boleh Kang Soegie untuk jujur... cukup membuat Kang Soegie minder dan kesulitan. Minder, karena kalau lagi jalan, tungak tengok kiri kanan, jarang banget orang lain yang jalan kaki. Hampir semuanya mempergunakan kendaraan pribadi , motor umumnya. Maka dari itu, pas lihat di Legian (salah satu tempat paling populer di Bali) orang slewiran jalan kaki, Kang Soegie bangga, weh banyak temen, tapi sayangnya Kang Soegie gak tinggal di Legian. Sedangkan kesulitannya, karena kalau lagi nyebrang kadang merasa sangat sulit. Selalu merasa tidak diberi kesempatan untuk menyebarang. Para pengendara terutama motor sepertinya terlalu sibuk dan terburu-buru, hingga tak jarang tidak memperhatikan hak-hak para Pejalan Kaki. Apakah ini cuma perasaan Kang Soegie saja ? pastinya iya... :-(
Kembali ke masalah Pilihan Dalam Hidup, pastinya semua orang akan bilang dan bertanya : "kenapa Kang Soegie gak mencari kendaraan --motor minimal-- biar kemana-mana gampang dan enak, gak perlu menjadi Seorang Pejalan kaki lagi ?". Nah, itu dia masalahnya. Kang Soegie saat ini belum bisa untuk menjadi salah satu komunitas para pengendara di jalan raya. Kenapa ? Kang Soegie belum bisa memberikan alasannya sekarang. Yang jelas Kang Soegie masih mau menjalankan anjurannya salah satu produk susu kesehatan yang gembar-gembor di iklannya bahwa "Berjalan kakilah sehari minimal 1000 langkah untuk sehat" , dan Kang Soegie sehari-hari jalan kaki... Insya Allah sehat... --huhuhuhu, pembenaran dari ketidak mampuan untuk memiliki kendaraan-- .
Well, sebetulnya masih banyak hal dan uneg-uneg Kang Soegie sebagai Pejalan kaki, yang ingin Kang Soegie share disini. Tapi nanti takutnya kepanjangan dan bikin boring yang baca. Untuk itu, cukup dulu disini ajah dach ya, share-nya. Nanti kapan-kapan Kang Soegie share lagi cerita-cerita. Dan yang diharapkan ceritanya bukan lagi suka duka nya sebagai seorang Pejalan Kaki, soalnya ingin donk Kang Soegie tidak melulu sebagai Pejalan Kaki. Nantinya mudah-mudahan bisa punya mobil seperti orang lainnya. Atau minimal ada motor sendiri... xixixixixixixi , do'a-in ya... :-)
Oke, untuk sementara Kang Soegie pamit dulu. Jangan lupa untuk sering-sering mampir kesini, temenin Kang Soegie bercerita banyak hal, yach... yach...yach... dibantu yach... :D
0 komentar:
Posting Komentar