BAGAIMANA KONDISI "MR. P" PADA SAAT USIA BERTAMBAH ?

Written By Kang Soegie on Sabtu, 23 Juni 2012 | 16.23

Dengan bertambahnya usia seorang laki-laki, maka bukan rahasia lagi bahwa fungsi seksualnya pun akan menurun. Dengan menurunnya tingkat hormon testosteron, maka dibutuhkan lebih banyak upaya untuk membangkitkan organ seks para kaum bapak ini.

Pada saat usia sudah tidak muda lagi, seorang pria sekalinya mendapat rangsangan, penis membutuhkan waktu lebih lama untuk ereksi dan mencapai orgasme. Demikian pula setelah orgasme untuk bisa terangsang lagi butuh waktu yang lebih lama.

Pria juga mengalami penurunan fungsi urin secara bertahap. Studi menunjukan bahwa aliran urin pada pria melemah dari waktu ke waktu, akibat melemahnya otot kandung kemih, dan pada banyak kasus, pembesaran prostat.

Penelitian mengungkap, penis mengalami perubahan seiring bertambahnya umur laki-laki. Dari segi penampilan, terjadi perubahan pada ukuran. Kepala penis secara bertahap kehilangan warna keunguannya akibat dari berkurangnya aliran darah. Selain penis yang berubah, rambut kemaluan juga berkurang. Irwin Goldstein, MD , seorang direktur pengobatan seksual di Alvarado Hospital di San Diego dan editor kepala The Journal of Sexual Medicine mengatakan bahwa "Seperti testosteron berkurang (dengan bertambahnya umur), perlahan-lahan penis kembali pada bentuk prapubertas. Sebagian besar malah rambut di kemaluan gundul".

Saat lemak mulai menumpuk di bagian bawah perut, hal itu juga membawa perubahan pada penis. "Lapisan besar lemak di bawah perut juga membuat penis kelihatan lebih pendek", ujar Ira Sharlip, MD, profesor klinis urologi di University of California, San Fransisco.

Ronald Tamler, MD., Ph.D., direktur Men's Health Program di Mount Sinai Hospital di New York City , mengatakan "Dalam beberapa kasus, lemak perut bahkan bisa "menguburkan" penis. Salah satu cara saya memotivasi pasien yang kelebihan berat badan adalah dengan mengatakan kepada mereka bahwa mereka bisa "menyelamatkan" ukuran penis hingga 1 inch dengan menurunkan berat badan". Awesome :D

Selain penyusutan akibat penumpukan lemak, penis juga mengalami penyusutan aktual yang sipatnya menetap. Pengurangan ini mencakup panjang dan ketebalan, biasanya tidak dramatis namun mungkin bisa terlihat. "Jika seorang pria ereksi penisnya bisa mencapai ukuran panjang 6 inch ketika ia berada di usia 30-an, kemungkinan ereksinya tinggal 5.5 inch saat ia berusia 60 atau 70an," kata Goldstein.

Apa penyebabnya ? Hal apakah yang menyebabkan penis menyusut ?. Setidaknya ada dua mekanisme yang terlibat. satu adalah endapan lambat zat lemak (plak) dalam arteri kecil di penis, yang mengganggu aliran darah ke organ. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis, sama dengan yang memberikan kontribusi untuk penyumbatan dalam arteri koroner - penyebab utama serangan jantung.
Goldstein menjelaskan mekanisme lain melibatkan bertahap penumpukan kolagen (jaringan parut) di dalam selubung fibrosa elastis yang mengelilingi ruang ereksi. Ereksi terjadi ketika ruang tersebut penuh dengan darah. Penyumbatan dalam arteri penis berarti lebih kecil ereksinya.

Ukuran penis berubah, demikian juga testis. "Mulai sekitar usia 40 Tahun, pasti testis mulai menyusut, " kata Goldsein. Testis dari pria berumur 30 tahun mungkin bisa mencapai diameter 3 cm, sedangkan yang berusia 60 tahun mungkin hanya berdiameter 2 cm.

Jika jaringan parut penis terakumulasi dengan tidak merata, penis bisa menjadi melengkung. Kondisi ini, yang dikenal sebagai penyakit Peyronie, terjadi paling sering pada usia pertengahan. Ini dapat menyebabkan ereksi menyakitkan dan membuat hubungan seksual sulit. Kondisi ini mungkin memerlukan pembedahan, kata Goldstein.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa penis menjadi kurang sensitif dari waktu ke waktu. Hal ini menyulitkan untuk mencapai ereksi dan mengalami orgasme.

Tapi Goldstein mengatakan "Yang paling penting untuk kehidupan seks yang memuaskan adalah kemampuan untuk memuaskan pasangan Anda. Hal ini tak membutuhkan kinerja puncak seksual atau penis besar. Selama pasangan menikmati hubungan seksual, pria merasa seperti dewa."

So, size does't matter, right ? :)

0 komentar:

Posting Komentar