I prefer to rejoice what I can do, not mourn what I can't
Saya lebih memilih untuk bersyukur atas apa yang bisa saya lakukan daripada kecewa atas apa yang tidak bisa saya lakukan (Lena Maria)
HENI CANDRA HIDAYAH - GITARIS BUTA BERSUARA MERDU
Dalam acara pencarian bakat tersebut penampilan Heni berhasil membuat para juri yang saat itu adalah , Anjasmara, Ria Irawan dan juga Vina Vanduwinata terkesan. Bahkan dalam acara tersebut, Ria Irawan menyebutkan bahwa beliau seperti mendengar lantunan suara dari surga.
Heni Candra Hidayah, seperti halnya semua orang yang ada di dunia ini, tak satupun yang ingin terlahir cacat. Begitupun juga yang diharapkan oleh gadis asal Bandung ini. Heni pun selalu ingin bisa terlahir sempurna seperti beberapa temannya. Ia ingin bisa melihat wajah Ibunda tercintanya, ia juga ingin melihat kampung halamannya dan juga ia ingin bisa mandiri tanpa harus tergantung kepada Ibundanya.
Perasaan seperti itulah yang selalu bergelantungan di pikiran Heni. Ia selalu berusaha agar tidak menyusahkan ibunya. Di usianya yang masih sangat kecil, ia sudah mulai mencoba untuk mandi dan mengenakan pakaian sendiri. Ia juga sudah mulai belajar untuk makan sendiri. Meskipun demikian, ia juga tidak pernah menolak ketika salah satu anggota keluarganya ingin membantunya.
Sejak kecil, Heni memang sudah terlahir dalam keadaan buta. Namun, sejak kecil juga sang Ibunda sudah mengasah kemampuan vokalnya. Beliau tidak ingin puterinya tersebut terpuruk dengan keadaan dirinya sendiri. Beliau juga tidak ingin jika Heni hanya bisa memanfaatkan kelemahannya sebagai alat untuk meminta belas kasihan.
Meskipun Heni terlahir dari keluarga yang kurang mampu serta kondisi fisik yang tidak sempurna, namun kondisi tersebut tidak lantas membuat puteri sulung dari tiga bersaudara ini putus asa di dalam menjalani kehidupannya. Justru kondisinya yang seperti itulah yang membuat ia tidak pernah berputus asa dalam menunjukkan kelebihannya. "Saya gak mau orang lain hanya mengasihi saya, saya ingin orang lain menghargai saya sama seperti kepada orang orang normal lainnya. Saya ingin orang melihat saya karena prestasi yang saya raih, bukan karena ia kasihan melihat saya tidak bisa melihat", ujarnya dengan nada lantang.
Semangat itulah yang kemudian membuat kedua orang tua Heni selalu berusaha mengasah kemampuan Heni. Mereka ingin menunjukan, bahwa setiap kekurangan pasti akan ada satu kelebihan, dan hal tersebut terbukti dari suara Heni yang benar-benar merdu. "Dari kecil memang saya suka menyanyi dan musik", ujar Heni murid SLB Wiyataguna Pajajaran ini mengenang masa-masa kecilnya.
Selain belajar olah suara, Heni juga sudah berusaha bermain gitar sejak kecil. Sang ayah, Jujun sudah berhasil mengajarkan Heni bagaimana bermain gitar dengan cara yang unik yaitu dengan membaringkan gitar diatas pangkuannya. "Mendengar saya main gitar, langsung ia duduk di pangkuan. Udah, saya taruh aja gitarnya di pangkuan. Nah, mulailah ia genjrang-genjreng," ucap sang ayah mengenang masa-masa kecil puterinya tersebut.
Dan menjadi finalis Indonesian Got Talent bukanlah satu-satunya prestasi yang pernah diraih oleh Heni Candra Hidayah. Selain itu, dia juga pernah meraih segudang prestasi lainnya seperti juara pertama dalam Lomba Kreativitas Siswa khusus Tuna Netra tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi Jawa Barat. Heni juga pernah menjadi juara Harapan 1 Lomba Tarik Suara tingkat Nasional di Surabaya. Dan ia juga pernah berada di posisi kedua Lomba Baca Puisi dalam rangka Hari Anak Nasional serta juara ke 3 Lomba Baca Al-Qur'an Braile tingkat Nasional di Cirebon.
Meskipun tidak terpilih sebagai pemenang Indonesian Got Talent, namun Heni cukup bersyukur bahwa keberadaannya di panggung Indonesian Got Talent sempat memberi prestasi kepada banyak orang untuk tidak pernah ragu dalam menjalani hidup di dalam keterbatasannya.
Namun ketika ditanya apa rencana selanjutnya setelah keluar dari acara pencarian bakat tersebut, Heni menjawab, "Saya ingin masuk UIN (Universitas Islam Negeri), saya nanti akan masuk Fakultas Dakwah karean saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru di sekolah dan mengajarkan anak-anak untuk mengaji", ucapnya.
Heni adalah orang yang hebat. Ia mampu menyatukan antara kebesaran hatinya dengan semangat yang tidak terpatahkan. Kang Soegie ketika melihat penampilannya di Indonesian Got Talent selalu berurai airmata, antara terharu dan bangga. Dan juga merasa malu pada diri sendiri, Heni yang punya keterbatasan tapi mampu berprestasi sedemikian rupa, sedang Kang Soegie ? ach...
Ketika menulis ulang kisah tentang Heni Candra Hidayah yang Kang Soegie kutip dari buku I Know I Can karangan ARIMBI SETYAWATI terbitan dari Buku Pintar, inipun Kang Soegie berurai air mata...
1 komentar:
Owh..baru tau ni sob..
Thx for share..
Met menunaikan ibadah puasa ya sob :)
Posting Komentar