Apa saja Afrodisiak yang paling populer di Indonesia ?

Di tulisan sebelumnya Kang Soegie sudah memposting beberapa bumbu atau rempah-rempah yang juga sebagai afrodisiak. Disana juga di bahas sedikit tentang apa itu afrodisiak. Tapi okey, bagi yang masih belum faham tentang apa itu afrodisiak , Kang Soegie mencoba menjelaskannya kembali sekilas. Afrodisiak atau juga jenis makanan yang dapat meningkatkan gairah sex.

Afrodisiak sudah sangat sering digunakan oleh banyak orang di penjuru dunia. Biasanya jenis afrodisiak tersebut dikonsumsi dalam bentuk minuman, makanan dan atau jamu. Dari sekian banyak afrodisiak, beberapa diantaranya hanya merupakan mitos, namun beberapa lainnya sudah terbukti secara medis kemanjurannya.

Di Indonesia, ada beberapa jenis afrodisiak yang diyakini mampu meningkatkan "kemampuan" di tempat tidur, dan sudah sangat terkenal sebab banyak yang mengkonsumsinya. Dan yang paling populer diantaranya adalah :

#Pasak Bumi#

Pasak Bumi terkenal sebagai tanaman "obat kuat" yang mampu meningkatkan hormon testosteron. Namun, untuk mendapatkan khasiat tersebut, pemakaiannya harus teratur selama beberapa minggu. Biasanya dikonsumsi dalam bentuk bubuk, atau irisan untuk diseduh.

#Madu#

Madu mengandung banyak sekali zat bermanfaat untuk menambah kesehatan dan juga meningkatkan produksi hormon testosteron maupun esterogen. Biasanya diminum begitu saja atau dijadikan campuran dalam jamu.

#Purwaceng#

Purwaceng diklaim merupakan obatkuat rahasia kalangan istana di Jawa. Tanaman ini sudah teruji secara medis khasiatnya, dan biasa di konsumsi dalam bentuk bubuk, diminum seperti jamu.

#Daun kemangi#

Daun kemangi dipercaya mampu menjadi afrodisiak. Memang nampaknya sepele dan sederhana, namun khasiatnya konon telah terbukti mampu meningkatkan kualitas pria dan wanita di atas ranjang.

 
#Tangkur Buaya#

Beberapa bagian tubuh hewan dipercaya mampu memberi efek ‘greng’ bagi manusia yang mengkonsumsinya. Salah satunya adalah tangkur (alat kelamin jantan) buaya. Namun beberapa dokter ahli mengatakan bahwa ini hanya mitos belaka. Dan jika memang terdapat perubahan dalam libido maka itu hanya akibat sugesti saja.