Anggur Sang Penguasa

Written By Kang Soegie on Rabu, 01 Oktober 2014 | 10.40

Suatu ketika Nuh bin Maryam, penguasa dan qodhi diwilayah Maru di turkmenistan, hendak menikahkan putrinya yang cantik, cerdas, dan anggun. Maka berdatanganlah para pembesar dan putra2 bangsawan melamarnya dengan menawarkan mas kawin yang banyak, namun sang putri terlihat enggan menerima pinangan-pinangan itu.

Hal itu membuah sang Ayah bingung, dan ia pun tak mau memilihkan calon untuk putrinya, karena akan mengecewakan yang lainnya. Hingga suatu ketika ia benengok kebun anggur-nya, yang sejak 2 bulan lalu, dijaga oleh Mubarok seorang budak dari india.

Nuh berkata: "Hai Mubarok, ambilkan aku setangkai anggur", lalu mubarok memberikan anggur tersebut, tapi ketika dimakan rasanya masam. Lalu Nuh meminta dipetikkan lagi, ternyata kembali dapat yang masam.

Mendapati hal tersebut, Nuh pun bertanya, "Subhanallah, sudah 2 bulan kau tinggal di kebun ini, tapi belum bisa mengerti juga mana anggur yang manis atau asam"

Mubarok menjawab, "... Hamba belum pernah merasakannya tuan, jadi belum mengerti"

"Kenapa kau tidak mencobanya" tanya Nuh kembali

Mubarok menjawab, "Karena tuan hanya menyuruh hamba mengurusnya, dan tidak menyuruh memakannya, maka hamba tidak akan berkhianat"

Rupanya Mubarok bukan sekedar seorang budak, namun juga seorang yang ahli ibadah dan taat pada Allah.

Singkat kisah Nuh menjodohkan Mubarok kpada Putrinya, Masya Allah... Sang putri cantik itu menerima sang budak jadi suaminya, padahal pangeran-pangeran tampan telah ia tinggalkan. Dan dari mereka lahirlah Abdullah bin Mubarok seorang Ulama Besar dikalangan Tabiin.

o0o

Hikmah yang bisa dipetik dari kisah tersebut daiatas adalah:
.-Memilih suami/istri itu utamakan taqwanya, jangan menolaknya karena tidak ganteng dan tidak kaya.
.͡-Menjaga Amanah dan menjauhi yang syubhat-haram, Allah ganti dengan yang lebih baik.
.͡-Generasi terbaik lahir dari teladan orang tuanya. 



0 komentar:

Posting Komentar